Data Bank Dunia menunjukan Logistic Performance Index (LPI) Indonesia di ASEAN masih berada di posisi ke-4 dengan nilai 63. Kalah oleh Singapura (5), Malaysia (32), dan Thailand (45). Posisi LPI Indonesia hanya sedikit lebih tinggi dari Vietnam yang menempati posisi ke-5 dengan nilai 64.
LP3EI Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) juga menunjukan bahwa rasio biaya logistik nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sekitar 26,4%. Sementara Malaysia sudah mencapai 15%. Jepang bahkan telah mencapai 10,6%, USA 9,9%, dan rata-rata negara Eropa antara 8% – 11%.
Subandi mengatakan, asosiasinya terus berkomitmen memberikan edukasi kepada para importir agar bisa mengembangkan jenis usahanya dengan peraturan-peraturan yang ada saat ini.
Terkait PLB, Subandi mengatakan, GINSI DKI Jakarta terus menginventaris manfaat kehadiran PLB di Indonesia. Olehkarenanya, imbuh dia, saat ini janganlah menggeneralisir kalau ada importir nakal, bukan berarti Ginsi menutup mata terhadap hal itu.
“Kedepan kita ingin menurunkan cost logistik nasional, maka kebijakan apa lagi yang akan diterbitkan pemerintah untuk hal itu. Kita akan terus pantau,” kata Subandi yang melakukan jumpa pers bersama Sekjen BPP GINSI Erwin Taufan.
Menurut Subandi saat ini para importir masih dibebani oleh sejumlah pungutan yang memberatkan yang dilakukan oleh perusahaan agen pelayaran asing pengangkut ekspor impor pada aktivitas importasi.
Pungutan liar itu antara lain biaya EHS (equipment handling surcharges), biaya EHC (equipment handling cost), uang jaminan kontainer impor, biaya surveyor, administrasi impor, dokumen fee, dan lain sebagainya.
Jika biaya-biaya itu gak dibayar importir maka dokumen delivery order (DO) gak diberikan oleh agen pelayaran sehingga barang impor tidak bisa keluar dari pelabuhan.
Pada kesempatan FGD itu juga dilakukan memorandum of understanding (MoU) antara pengurus GINSI DKI yang diwakili Ketua BPD GINSI DKI Jakarta Capt Subandi dengan Petrus Tjandra selaku Presiden Direktur ICDX Logistik Berikat -salah satu perusahaan pengelola pusat logistik berikat.