JAKARTA – Ketua BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) DKI Capt. Subandi mendukung rencana Pelindo II membangun fasilitas Container Freight Station (CFS) center tapi harus dengan single tarif (tarif tunggal).

 

Bincang-bincang dengan BeritaTrans.com Senin (22/5/2017) malam Subandi mengatakan kalau sudah dibangun CFS center mestinya penanganan barang impor berstatus Less than Container Load (LCL) ditempatkan di satu lokasi saja (CFS) center. Tidak ada lagi TPS yang masih menangani kegiatan sejenis di luar CFS center.

 

“Sudah seharusnya tempat penumpukan barang impor berstatus less than container load (LCL) dipusatkan di satu lokasi/kawasan dengan single tarif,” katanya.

 

Menurut Subandi, bila barang LCL dikumpulkan di satu lokasi (CFS) center dengan tarif tunggal, kondisinya akan menjadi lebih tertib. “Tidak seperti sekarang lokasinya menyebar di beberapa tempat sehingga menyebabkan kemacetan dan tarif layanannya pun berbeda beda,” tutur Subandi.

 

Subandi mengatakan pemerintah tidak boleh tunduk pada tekanan dari manapun dalam membangun fasilitas CFS center karena menyangkut penataan alur logistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here